MAKNA BRBAKTIPADA ORANG TUA

12:47 AM


BAKTI PADA ORANG TUA

                Dikisahkan seorang anak berlaku keras kepada ibunya. Dia tidak hanya suka berteriak-teriak diwajahnya, akan tetapi dia juga mencaci dan memakinya. Ibunya yang telah tua itu selalu berdoa kepada Allah agar Allah meringankan kekerasan hati anaknya. Dia menjadikan ibunya seolah-olah sebagai pembantunya yang setiap hari membantu dan mengurusi segala kebutuhannya. Betapa sering air matanya mengalir di kedua pipinya, berdoa kepada Allah agar memperbaiki belahan hatinya dan memberikan hidayah kepadanya.
                Pada suatu hari dia menemui ibunya dengan raut wajah penuh amarah terlihat dari kedua matanya. Dia berteriak-teriak diwajah ibunya, “Apakah ibu belum menyiapkan makanan juga?”. Maka dengan segera ibunya mempersiapkan dan menghidangkan makanan untuknya. Akan tetapi, tatkala dia melihat makanan yang dia tidak suka, maka dia melemparkannya ke tanah.
                Dia marah dan berucap, “sungguh, aku kena musibah dengan wanita yang sudah tua renta, aku tidak tahu kapan bisa berlepas diri darinya”. Ibunya menangis seraya berkata “wahai anakku, takutlah kamu kepada Allah terhadapku. Tidakkah kamu takut kepada Allah? Tidakah kamu takut akan murka dan kemarahan-Nya?.”
                Setelah mendengar kata-kata ibunya maka kemarahannya pun memuncak, dia memegang baju ibunya dan memngangkatnya. Dia mengguncang-guncang ibunya dengan kuat seraya menghardik, “Dengar, aku tidak mau dinasihati dan bukan aku yang seharusnya dinasehati harus bertakwa kepada Allah.”
                Lalu dia mendorong ibunya sehingga ibunya pun terjatuh. Tangisan bercampur dengan tawa anaknya yang penuh dengan kepongahan seraya berkata “ibu pasti akan mendoakan kecelakaan bagiku. Ibu mengira Allah akan mengabulkannya?.” Kemudian dia keluar rumah sambil mengolok-ngolok ibunya. Sementara sang ibu berlinangan air mata kesedihan, menangis siang dan malam tiada henti.
                Adapun ananknya, dia pergi menaiki motornya bergembira dan bersuka cita sambil mendengarkan music MP3. Dia kencangkan volumenya. Dia melupakan akan apa yang telah dia perbuat terhadap ibunya yang malang. Dia meninggalkan ibunya dalam keadaan bersedih hati sendirian, hatinya menelan rasa sakit mengalami kesedihan yang sangat mendalam.
                Dia punya acara keluar kota. Tatkala motornya melaju dijalan raya dengan kecepatan membabi buta, tiba-tiba ada seekor binatang melintas ditengah jalan.  Dia terguncang dan kehilangan keseimbangan. Dia mencoba untuk menguasai keadaan, akan tetapi tidak ada jalan keluar dari takdir. Ia menabrak sebuah mobil yang terparkir dan terjerembah jatuh. Dalam kecelakaan itu, ada potongan besi yang masuk kedalam perutnya, akan tetapi dia tidak langsung tewas. Allah menangguhkan kematiannya hingga beberapa tahun setelah kecelakaan itu. Dia berpindah dari operasi satu ke operasi yang lainnya, hingga akhirnya terbaring ditempat tidur, tidak bisa bergerak sama sekali. Hingga ajal menjemputnya dalam keadaan menderita dan terhina.


BOLEHKAH KITA DURHAKA KEPADA ORANG TUA?
                Dalam ajaran islam durhaka kepada orangtua  sangat dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Adapun bahaya dan dosa durhaka terhadap orangtua sebagai berikut:
1. Haram Masuk Surga
                “Ada 3 jenis orang yang diharamkan masuk surge, yaitu pemabuk berat, pendurhaka kepada kedua orangtua, dan seorang dayyuts (merelakan kejahatan berlaku dalam keluarganya, merelakan istri dan anak perempuan selingkuh)”. (H.R. Nasa’I dan Ahmad)
2. Dimurkai Allah SWT
                “keridhaan Allah tergantung keridhaan orangtua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua orangtua”. (H.R. Al-Hakim)
3. Allah Tidak Menerima Shalatnya
                “Allah tidak akan menerima shalat orang yang benci terhadap kedua orangtua”
4. Dipecat Sbagai Pengikut Nabi SAW
                “Bukan termasuk dari golongan kami orang yang diperluas rezekinya oleh Allah lalu ia kikir dalam menafkahi keluarganya”. (H.R. Ad-Dailamy)
5. Mendapat Gelar Kafir
                “Jangan membenci kedua orangtuamu. Barang siapa mengabaikan kedua orangtuamu, maka dia kafir.” (H.R. Muslim)
6. Balasan Azab Dengan Segera Di Dunia
                Al-Hakim dan Al-Ashbahani, dari Abu Bakar R.A. dari Nabi SAW beliau berkata:
“setiap dosa akan diakhirkan oleh Allah sekehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali dosa mendurhakai orangtua. Sesungguhnya Allah akan menyegerakan (balasan) kepada pelakunya didalam hidupnya sebelum mati”.
7. Tidak Diampuni Dosanya
                Dari Aisyah R.A. ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Dikatakan kepada orang yang durhaka kepada kedua orangtua, berbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya aku tidak akan mengampuni dan dikatakan kepada orang yang berbakti kepada orangtua, perbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya aku mengampunimu.” (H.R. Abu Nu’aim)
8. Membatalkan Seluruh Amal
                “ada 3 hal yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal yaitu:
- syirik kepada Allah
- durhaka kepada orangtua
- seorang alim yang dipermainkan oleng dungu dan jahil.”
(H.R. Thabarani)
9. Haram Mencium Aroma Surga.
                Bau  surga yang radiusnya 1000 tahun perjalanan itu tak bisa dirasakan oleh orang durhaka. Sebagaimana diungkapkan oleh sebuah hadits: “sesungguhnya aroma surge itu tercium dari jarak perjalanan seribu tahun, dan demi Allah tidak akan mendapatinya barang siapa yang durhaka dan memutuskan silaturahmi.” (H.R. Thabarani)
10. Terputus Rezekinya
                “apabila seseorang meninggalkan doa bagi kedua orangtuanya, maka akan terputuslah rezekinya.” (H.R. Ad-Dailamy)
seseorang yang tidak mendoakan kedua orangtuanya termasuk kategori orang yang durhaka terhadap orangtuanya. Oleh karena itu, orangtua wajib mendapatkan doa dari anaknya.
11. Mendapat Kerugian Besar.
                “sungguh kecewa dan hina, orang yang mendapati kedua orangtuanya atau salah satunya sampai tua, lantas ia tidak dapat masuk surge karenanya.” (H.R.Muslim)
12. Dibenci Allah
                “barang siapa ridha kepada kedua orangtuanya, berarti ia ridha kepada Allah. Dan barang siapa yang membenci kedua orangtuanya, sungguh dia membenci Allah.” (H.R. Ibnu An-Najjar)

                Birrul walidainatau berbakti kepada orangtua merupakan amalan yang mulia dan agung dalam agama islam dan merupakan hak manusia yang harus diutamakan diatas semua hak setelah Rasulullah SAW. Semua punya hak, Allah punya hak dan makhlukpun punya hak. Adapun hak Allah adalah diesakan dalam beribadah dan tidak disekutukan dengan suatu apapun.
setelah Allah, siapa lagi yang harus kita utamakan?
jawabannya yaitu kedua orangtua kita, beliau memiliki hak untuk diperlakukan dengan baik, ditaati segala perintahnya selama bukan dalam perintah maksiat.

Bagaimana Hukum Berbakti Kepada Orangtua?
                Tentu kita tahu bahwa birrul walidain(berbakti kepada kedua orangtua) hukumnya wajib, tapi terkadang sulit untuk istiqomah atau mungkin masih enggan untuk melaksanakannya.
oleh karena itu disini akan disebutkan mau’idhoh atau keutamaan agar hati kita menjadi lunak dan bisa melaksanakannya dengan istiqomah. Diantaranya sebagai berikut:
1. Berbakti kepada Kedua Orangtua Termasuk Amal Yang Paling Dicintai Oleh Allah.
                Dari ibnu masud berkata: aku bertanya kepada Nabi, amalan apa yang paling dicintai Allah?, Beliau menjawab: “sholat pada waktunya”, ia berkata:kemudian apa lagi? Beliau menjawab: “berbakti kepada orangtua,” ia berkata:kemudian apa lagi? Beliau menjawab:”jihad dijalan Allah”

2. Berbakti Kepada Kedua Orangtua Merupakan Sebab Masuk Surga.
                Aisyah berkata: “rasulullah bersabda: aku tidur dalam mimpi melihat aku sendiri disurga, aku mendengar orang yang sedang membaca, aku bertanya: siapa ini? Merka menjawab: ini harits bin An nu’man”, lalu Raulullah berkata kepada Aisyah : demikianlah berbakti, demikianlah berbakti, demikianlah berbakti, (harits An nu’man) adalah manusia yang paling berbakti kepada ibunya.
3. Berbakti Kepada Kedua Orangtua Merupakan Sebab Mendapatkan Ridho Allah.
                Abdullah bin Amer berkata: keridhoan Allah ada pada keridhoan bapak ibu dan kemurkaan allah ada pada kemurkaan bapak ibu.

Bagaimana Cara Berbakti Kepada Orangtua?
                Al-Hasan berkata: Berbakti kepada kedua orangtua adalah memberi apa yang engkau miliki kepada keduanya dan mentaati apa yang keduanya perintahkan kepadamu selagi bukan maksiat.

Bagaimana Hukum Durhaka Kepada Kedua Orangtua?
                Para ulama sepakat durhaka kepada kedua orangtua adalah salah satunya termasuk dosa besar. Dari Abu Bakroh berkata: kami disisi Rasulullah lalu beliau bersabda: maukah kalian aku kabarkan dosa yang paling besar? Yaitu syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orangtua.

Apa Saja Bentuk Durhaka Kepada Orangtua?
                Ibnu hajar mengatakan bahwa durhaka adalah memutus, dan yang dimaksud adalah munculnya sesuatu dari seorang anak berupa perbuatan atau perkataan yang menyakiti orangtua kecuali dalam kesyirikan atau kemaksiatan dan Al-Qurtubi menafsirkan ayat 23 dalam surat Al-Isro:
durhaka kepada orangtua adalah menyelisihi keinginan mereka yang dibolehkan, sebagaimana berbakti kepada mereka adalah menyetujui keinginan-keinginan mereka. Denagn demikian apabila salah seorang atau keduanya memerintahkan anaknya maka ia wajib mentaati mereka apabila perintah itu bukan maksiat.










Artikel Terkait

Previous
Next Post »